dalam pantun melayu kerap kita temukan lakaran alam yang memberitahu tentang masa, hidup, harapan, peringatan, ketuhanan, dan kepasrahan. pantun akan selalu mengambil alam menjadi lakar citranya. hubungan alam dan manusia sebagai gores-gores peringatan yang cukup berkesan. semuanya memberi citra yang merentap jantung dan jiwa manusia. kerana itu pantun begitu halus dan tersusun dalam memberi ingat dan khabar. kehalusan dalam pantun persis gores-gores kecil yang ditatap di batas langit, indah dan begitu mengingatkan.
bintang tujuh sinar berseri
bulan purnama datang menerpa
ajaran guru hendak dicari
mana yang dapat janganlah lupa
apa guna pasang pelita
jika tidak dengan sumbunya
apa guna bermain kata
kalau tidak dengan sungguhnya
suatu yang begitu sukar diperkatakan secara lisan melalui tutur biasa akan dikias ibarat secara halus dalam pantun. apa yang menjadi cerminan adalah halus makna yang sampai kepada pendengar dapat diterima dalam rasa muhibah, persaudaraan, dan saling mengingatkan.
pantun berdiri bagai gores-gores kecil yang mencoret makna mendalam
tetapi melalui masa kita tidak lagi begitu berharap dari pantun
dan kita sering pula terpengaruh dengan pengaruh kemanusiaan, keadilan, dan kebebasan.
semua yang kita anggap lebih adil dan memberi hak
sedang semakin berterus terang manusia, semakin menjadi keliru dan kacau dalam atur fikir
dan kita merasakan pantun sudah terpisah dari relevensinya lagi
keluar dari lingkungan dan garis-garis yang bergores indah
kita memasuki perdu pembaharuan yang membawa kita tanpa arah
kita memilih untuk tidak menghargai apa milik kita
bacalah alam dan goresnya
alam terkembang jadikan guru
kita tak akan terkebelakang dan kolot
kerana inilah warna-warna alam kita yang terbentang sekian lama
jom join dan memeriahkan segmen ni
ReplyDeletehttp://iyraacariyno.blogspot.com/2013/01/segmen-who-is-lucky-one-by-hanna-kk.html